Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menargetkan program bedah rumah dapat dituntaskan segera sehingga tidak ada lagi warga di daerah itu yang menempati rumah tidak layak huni di 2017.
"Memasuki 2017, Bapak Gubernur memang memberikan perhatian lebih serius pada program bedah rumah yang merupakan instrumen penting dalam upaya pengentasan kemiskinan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra di Denpasar, Senin.
Dia mengatakan sejak awal pelaksanaan program Bali Mandara, bedah rumah menjadi salah program unggulan dan prioritas. Hingga 2016, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah menuntaskan 10.468 bedah rumah yang tersebar di sembilan kabupaten/kota.
Dalam pelaksanaannya, menurut dia, Pemprov Bali juga bersinergi dengan kalangan pengusaha melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan telah menyumbang 1.273 unit bedah rumah. Tidak hanya itu, bedah rumah dilaksanakan pula oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait dan pemerintah kabupaten.
"Sehingga kalau ditotal, kita telah berhasil membangun 22.164 unit bedah rumah bagi keluarga kurang mampu," ujar Dewa Mahendra.
Meskipun jumlahnya telah melampaui estimasi awal yang diperkirakan pada kisaran 20 ribu rumah, namun data Badan Pusat Statistik tahun 2015 menyebut masih ada 1.682 rumah tidak layak huni di Bali yang butuh perbaikan melalui program bedah rumah.
"Berpedoman pada data BPS, Gubernur Bali bertekad dapat merampungkan bedah rumah pada tahun anggaran 2017. Namun untuk memuluskan agenda itu, kita membutuhkan data detail `by name` dan `by address` rumah tangga sasaran di Provinsi Bali yang belum memiliki rumah layak huni," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa mengingat data detil hanya bisa dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Gubernur Bali pun tidak segan-segan turun tangan untuk memperoleh data dimaksud.
"Tak berhenti sampai di sana, setelah mengantongi data `by name` dan `by address`, Gubernur Pastika langsung menginstruksikan agar dilakukan validasi data mengingat data tersebut didasari hasil survei 2015. Sebab bisa jadi, dalam kurun waktu berjalan, sejumlah RTS yang terdata telah memperoleh bantuan bedah rumah," katanya.
Dewa Mahendra menambahkan untuk memastikan proses validasi data berjalan dengan baik, dalam beberapa pekan terakhir, Pastika didampingi pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mengintensifkan kunjungan lapangan, terutama ke sejumlah desa dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi.
Sementara itu, guna mewujudkan komitmen Gubernur Bali tersebut, pada tahun 2017 Pemprov Bali melalui Dinas Sosial mengalokasikan anggaran untuk merampungkan 1.100 unit bedah rumah.
"Sebanyak 1.000 unit diperuntukkan bagi RTS berdasarkan basis data terpadu BPS yang telah diverifikasi Dinsos Bali. Sementara 100 unit diperuntukkan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung," ujar Dewa Mahendra.
Sejalan dengan proses validasi dan verifikasi data, kata dia, jika dalam penyisiran masih ditemukan RTS dengan rumah tidk layak huni, maka nantinya akan dibantu pada APBD Perubahan 2017.
"Kami berharap dukungan seluruh komponen untuk mengawal penuntasan program bedah rumah dan penurunan angka kemiskinan," ujarnya. (WDY)
Gubernur Bali Targetkan Bedah Rumah Tuntas 2017
Senin, 23 Januari 2017 17:18 WIB