New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS berakhir lebih tinggi terhadap
sebagian besar mata uang utama pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
investor mengangkat harapan untuk kenaikan suku bunga lebih cepat di
tengah pernyataan-pernyataan "hawkish" para pejabat Federal Reserve.
Presiden Federal Reserve Philadelphia, Patrick Harker, menyatakan
pada pada Jumat (17/2) bahwa ia akan mendukung kenaikan suku bunga
secepatnya setelah bulan depan, mengatakan ia "tidak akan
mempertimbangkan Maret pada saat ini."
Selain itu, Presiden Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester,
mengatakan pada Senin (20/2) bahwa ia akan menjadi "nyaman" dengan Fed
menaikkan suku bunga sekarang, karena tekanan inflasi meningkat.
Ketua Fed Janet Yellen memberi penilaian ekonomi positif pekan lalu,
mengatakan bahwa ekonomi telah terus membuat kemajuan ke arah target
lapangan kerja dan stabilitas harga maksimal. Dia juga menyiratkan
kecepatan yang lebih cepat dari kenaikan suku bunga di waktu mendatang.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang
utama, naik 0,45 persen menjadi 101,400 pada akhir perdagangan Selasa
(21/2) menyusul komentar-komentar "hawkish" para pembuat kebijakan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0545 dolar AS
dari 1,0612 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,2460 dolar AS dari 1,2429 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia
naik menjadi 0,7679 dolar AS dari 0,7663 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,58 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,88 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0091 franc Swiss dari 1,0026
franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3153 dolar Kanada dari 1,3103
dolar Kanada, demikian Xinhua. (WDY)
Dolar AS Menguat Setelah Pernyataan Pejabat Fed
Rabu, 22 Februari 2017 7:05 WIB