Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB),
tertekan penguatan dolar AS dan ekuitas AS.
Kontrak emas yang
paling aktif untuk pengiriman April turun 2,5 dolar AS, atau 0,20
persen, menjadi menetap di 1.247,20 dolar AS per ounce.
Emas
diletakkan di bawah tekanan karena Dow Jones Industrial Average AS naik
60 poin atau 0,29 persen pada pukul 18.03 GMT. Ketika ekuitas membukukan
keuntungan, logam mulia biasanya turun.
Tekanan lebih lanjut
datang dari indeks dolar AS, yang naik 0,05 persen menjadi 99,78 pada
pukul 18.03 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang
mata uang utama lainnya. Jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh,
karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Selain
penguatan dalam ekuitas AS dan dolar AS, sebuah laporan yang dirilis
pada Kamis (23/3) oleh Departemen Sensus AS menunjukkan penjualan rumah
baru meningkat ke tingkat 592.000, angka yang sedikit lebih tinggi dari
konsensus, tapi masih dalam kisaran ekspektasi.
Para analis mencatat bahwa angka ini lebih baik dari perkiraan dan kemungkinan memberikan tekanan pada logam mulia.
Perak
untuk pengiriman Mei naik 1,5 sen, atau 0,09 persen, menjadi ditutup
pada 17,593 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 1,9
dolar AS, atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 963,80 dolar AS per
ounce. (WDY)
Penguatan Dolar dan Ekuitas AS Tekan Harga Emas
Jumat, 24 Maret 2017 7:30 WIB