Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata menjalin kerja sama dengan media massa untuk mempomosikan objek wisata di Tanah Air dengan menyelenggarakan lokakarya bersama para jurnalis di sejumlah kota di Indonesia.
"Peran media massa dalam memajukan pariwisata di Indonesia sangat besar, oleh karena itu kami mempunyai program menyelenggarakan lokakarya dengan para jurnalis di sejumlah kota di Indonesia," kata Sekretaris Menteri Pariwisata Ukus Kuswara dalam acara "Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis Greater Bali" di Kuta, Bali, Jumat.
Ia mengatakan kontribusi yang dilakukan para jurnalis media sangat besar dalam memajukan pariwisata di Tanah Air, karena mereka akan memberitakan mengenai kondisi objek-objek wisata tersebut secara detail, sehingga menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi objek itu.
"Kami berharap para jurnalis untuk memberitakan objek-objek yang ada di seluruh daerah di Indonesia. Bangsa kita sangat kaya dengan keanekaragaman seni, budaya dan panorama yang indah," ujarnya.
Ukus mengatakan program pemerintah dalam pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada sektor infrastruktur, maritim, energi, pangan dan pariwisata. Penetapan kelima sektor itu dengan mempertimbangkan signifikasi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.
Ia mengatakan dari kelima program tersebut, maka pariwisata ditetapkan sebagai "leading sector" karena dalam jangka pendek, menengah dan panjang pertumbuhannya positif. Hal tersebut terlihat peran pariwisata dunia dalam memberikan kontribusi terhadap produk domestic bruto (PDB) global mencapai 9,8 persen dari kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar 7,58 triliun dolar AS, dan perubahan sektor pariwisata tumbuh 25,1 persen.
"Sektor pariwisata tersebut mampu membuka lapangan kerja yang cukup luas yakni satu dari sebelas lapangan kerja ada di sektor pariwisata," ujarnya.
Ukus lebih lanjut mengatakan untuk mencapai target pariwisata 2019 sebesar 20 juta wisatawan asing, maka Kemenpar menerapkan kebijakan dan program prioritas yang dilaksanakan tahun ini, yakni digital tourism, homestay desa wisata dan aksesbilitas udara sebagai top tiga program.
"Top tiga program tersebut sebagai harapan dari Menteri Pariwisata Arief Yahya, maka dari itu program tersebut harus disosialisasikan kepada seluruh elemen pariwisata di antaranya kalangan media massa," katanya.
Dalam kegiatan workshop kepariwisataan tersebut juga menghadirkan narasumber, yakni Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, dan staf ahli Direksi ITDC Ida Bagus Abdi, yang diikuti sekitar 50 jurnalis media cetak, elektronik dan online dari Bali, NTB dan NTT. (WDY)
Kemenpar-Media Jalin Kerja Sama Promosikan Wisata
Jumat, 7 April 2017 20:36 WIB