Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo membuka pameran kerajinan tangan Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).
Inacraft berlangsung pada 26-30 April 2017 dan mengikutsertakan 1.392
peserta dari Indonesia dan luar negeri.
Pada tahun ini Inacraft
mengambil ikon Daerah Istimewa Yogyakarta dengan konsep "Magnificent of
Jogjakarta" dan tema "From Smart Village to Global Market".
"Industri kerajinan, industri kreatif Indonesia telah tumbuh dengan
sangat cepatnya, tumbuh dengan menakjubkan dan ini menggembirakan kita
semua. Saya meyakini masa depan Indonesia akan ada di industri
kerajinan, industri kreatif, ini yang saya yakini," kata Presiden di JCC
Jakarta, Rabu.
"Industri kerajinan, industri kreatif yang
berkembang di Indonesia sangat bervariasi. Kita tahu semuanya mulai dari
kerajinan tangan, film, ada musik, ada aplikasi digital, modelnya
banyak yang sangat unik karena dikerjakan oleh tangan dan sudah berada
pada standar yang sangat baik," tambah Presiden.
Namun kreativitas tersebut menurut Presiden Joko Widodo masih harus ditambah keunggulan lainnya.
Sedangkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan bahwa
meski pasar kerajinan tangan dunia mengalami pertumbuhan negatif 12
persen pada tahun ini, tapi ekspor kerajinan tangan Indonesia meningkat
1,35 persen dari total pasar dunia senilai 46,8 miliar dolar AS.
"Tapi pangsa pasar kita baru 1,41 persen, jadi itu yang menjadi
perhatian kita dan memacu agar kita dapat meningkatkan market share yang
begitu rendah," kata Enggartiasto dalam sambutannya.
Kementerian Perdagangan, menurut Enggartiasto juga sudah
memfasilitasi kolaborasi antara desainer dan pelaku usaha termasu dengan
mendorong atase perdagangan di berbagai kedutaan besar dan Konsulat
Jenderal Republik Indonesia (KJRI) serta Indonesian Trade Promotion
Centre (ITPC) di berbagai negara untuk mempromosikan produk kerajinan
Indonesia.
Data Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI)
selaku penyelenggara pameran menunjukkan peserta Inacraft 2017 terdiri
atas 65,95 persen peserta mandiri atau individu; 24,5 persen peserta
dari dinas pariwisata; 8,7 persen peserta dari didikan BUMN dan sisanya
6,07 persen dari luar negeri seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia
dan India.
Tahun ini Inacraft menargetkan kenaikan bisnis retail (eceran)
hingga 10 persen hingga mencapai Rp142 miliar dan kontak dagang hingga
12 juta dolar AS dan dengan pembeli hingga 200 ribu yang berasal dari
berbagai negara seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brazil, Brunei
Darussalam, buyers teristrisasi 1000 buyers dari 70 negara.
Sejumlah produk yang ditawarkan adalah batik, fashion, asesoris dan perhiasan serta produk kerajinan tangan lainnya. (WDY)
Presiden Jokowi Buka Inacraft 2017
Rabu, 26 April 2017 14:43 WIB