Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Senin pagi, bergerak menguat tipis sebesar tiga poin
menjadi Rp13.310 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.313 per dolar
Amerika Serikat (AS).
"Kurs dolar AS kembali melemah terhadap mata uang global, termasuk
rupiah. Tensi politik AS yang relatif belum kondusif menjadi salah satu
faktor yang menjadi penekan dolar AS di pasar global," kata Ekonom
Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan bahwa pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)
pada pekan ini yang diperkirakan belum akan menaikan suku bunga acuan AS
(Fed Fund Rate), juga turut menekan dolar AS.
Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimen negatif domestik mengenai
pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai
diimbangi oleh komitmen pemerintah dalam mendorong belanja
infrastruktur.
"Sentimen yang relatif kondusif membuka peluang bagi nilai tukar
rupiah melanjutkan penguatannya di perdagangan awal pekan ini (24/7),"
katanya.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menambahkan
bahwa sentimen mengenai suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Repo
Rate) yang dipertahankan di level 4,75 persen juga masih direspon
positif pelaku pasar uang. (WDY)
Rupiah Senin Menguat ke Posisi Rp13.310
Senin, 24 Juli 2017 14:14 WIB