Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat sebesar 14 poin menjadi
Rp13.516 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.530 per dolar Amerika
Serikat (AS).
"Dolar AS cenderung mengalami pelemahan terhadap mata uang dunia,
termasuk rupiah menyusul belum adanya kepastian terhadap kenaikan suku
bunga pada Desember," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston
Tjendra di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa notulen pertemuan Komite Pasar Terbuka
Federal (FOMC) pada 19-20 September 2017 lalu menunjukkan pembuat
kebijakan masih mengalami perdebatan yang berkepanjangan mengenai
kenaikan suku bunga menyusul laju inflasi yang masih melambat.
"Notulensi FOMC yang bernada dovish itu menahan laju dolar AS untuk bergerak terapresiasi," katanya.
Ia menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar uang juga ragu terhadap
kebijakan Presiden AS Donald Trump mengenai reformasi pajak di tengah
kondisi politik di Amerika Serikat yang cenderung kurang kondusif.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa
sentimen dari dalam negeri yang terbilang cukup kondusif serta adanya
penjagaan dari Bank Indonesia di pasar valas membuat rupiah mengalami
apresiasi terhadap dolar AS. (WDY)
Rupiah Menguat Menjadi Rp13.516 per Dolar AS
Kamis, 12 Oktober 2017 14:37 WIB