Jakarta (Antara Bali) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Indonesia memperoleh
apresiasi dari forum G20 terkait kebijakan moneter maupun fiskal yang
tepat dalam mengatasi isu defisit neraca transaksi berjalan.
"Kebijakan Indonesia dianggap tepat, bagaimana merespon dengan
fiskal untuk mengurangi subsidi BBM, dan Bank Indonesia juga menaikkan
interest rate membuat nilai tukar menguat," katanya di Jakarta, Rabu.
Menteri Keuangan Chatib Basri bersama Gubernur Bank Indonesia Agus
Martowardojo telah menghadiri Pertemuan G20 tingkat menteri keuangan dan
gubernur bank sentral di Washington, Amerika Serikat, 10-13 April 2014.
Ia menambahkan kebijakan moneter dan fiskal yang sesuai untuk
menjaga fundamental ekonomi tersebut, memberikan kepercayaan kepada
investor atas prospek ekonomi Indonesia yang lebih memadai di masa
mendatang.
Namun, Chatib mengaku kebijakan ini merupakan solusi jangka pendek,
untuk itu upaya jangka panjang dalam memperbaiki kinerja perekonomian
nasional harus dilakukan melalui pembenahan atau reformasi struktural.
"Kebijakan ini hanya jangka pendek, tidak mungkin ada pengetatan
fiskal maupun moneter terus menerus, makanya harus diimbangi dengan
reformasi struktural, yang dilakukan dalam konteks sistem politik,"
katanya.
Selain itu, dalam forum G20 juga dibahas mengenai pemulihan ekonomi
di AS, serta kemungkinan rencana The Fed (Bank Sentral AS) yang akan
menaikkan suku bunga acuan pada Juni 2015 setelah "tapering off" selesai
dilakukan.
"Kebijakan moneter akan terkoneksi dengan tingkat pengangguran AS,
kalau itu mencapai 6,5 persen, setelah tapering off, maka interest rate
akan dinaikkan. Rasanya emerging market perlu untuk mengantisipasi hal
itu," ujar Chatib. (WDY)
Indonesia Peroleh Apresiasi dari Forum G20
Kamis, 17 April 2014 6:59 WIB