Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla melalui juru
bicara Poempida Hidayatulloh menyampaikan keprihatinan atas
meninggalnya seorang anak karena terinjak-injak saat menghadiri acara
silaturahim terbuka atau "open house" di rumahnya, Makassar, Sulawesi
Selatan, Selasa.
Poempida, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta,
Selasa, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena antusiasme
yang tinggi dari masyarakat untuk bersilaturahim ke kediaman Jusuf
Kalla.
"Namun, karena protokoler belum ada dan pengawalan masih terbatas,
serta belum ada mekanisme pengendalian arus massa, sehingga insiden yang
tidak diharapkan ini terjadi," katanya.
Dia mengatakan, tidak pernah disarankan membawa anak-anak di bawah
umur, seperti halnya larangan melibatkan anak dalam kampanye.
"Penegasan ini untuk menjaga keselamatan anak-anak," katanya.
Laporan wartawan Antara dari Sulawesi Selatan menyebutkan, seorang
anak bernama Radika (11 tahun), yang berdomisili di Jl. Dg Tantu
Kelurahan Rappokalling meninggal dalam acara Open House di rumah Jusuf
Kalla.
"Dika terinjak-injak saat berdesak-desakan mengantre," kata keluarga korban Hawiah di Makassar, Selasa.
Silaturahim terbuka JK sejak pagi tadi telah dipadati oleh ribuan
warga yang selain ingin bersilaturahim juga ingin memperoleh uang
pembagian.
"Kami dapat kotak makanan dan uang Rp50 ribu," kata salah seorang warga yang turut mengantre Dahlia. (WDY)
Jusuf Kalla Prihatin Insiden "open house" di Rumahnya
Selasa, 29 Juli 2014 22:27 WIB