Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan
Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, memastikan situasi keamanan
akan berjalan kondusif menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden,
Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Oktober 2014 mendatang.
"Status siaga I telah diturunkan pasca putusan perselisihan hasil
pemilihan umum (PHU) gugatan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di MK.
Situasi kondusif akan berlangsung hingga pelantikan presiden terpilih
berlangsung," kata. Menko Polhukam, saat jumpa pers di Kantor Kemenko
Polhukam, Jakarta, Jumat.
Sebelum jumpa pers, Menko Polhukam melakukan rapat bersama
Mendagri Gamawan Fauzi, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal
Sutarman dan Kepala BIN Marchiano Norman.
Menurut dia, secara umum kondisi ketertiban dan keamanan ditanah
air seiring dengan dikeluarkannya putusan MK berlangsung aman, dimana
masyarakat masih melakukan aktivitas rutin seperti biasa. Hanya di
Jakarta tepatnya di sekitar patung kuda yang mengalami insiden kecil
antara aparat Polri dengan massa pendukung Prabowo - Hatta hingga
mengakibatkan puluhan orang mengalami luka ringan.
"Secara umum tidak ada kejadian menonjol, bahkan masih bisa
dikategorikan masyarakat beraktivitas sehari-hari. Khusus di Jakarta,
sedikit lain dengan adanya peristiwa di patung kuda," ujarnya.
Ia berpendapat keputusan MK merupakan proses demokrasi yang
sedang berkembang di Indonesia. Dengan lancarnya proses persidangan dan
amannya situasi kantibmas secara umum menunjukan demokrasi di Indonesia
telah berjalan baik.
Adapun catatan-catatan yang disampaikan MK maupun DKPP
dipastikannya akan menjadi bahan masukan bagi penyelenggara pemilu
seperti KPU, Bawaslu ataupun lainnya.
Sementara itu Kapolri Jenderal Sutarman, menjelaskan, jumlah
korban luka dalam insiden di patung kuda tercatat sebanyak 46 orang dari
massa pendukung Prabowo-Hatta dan yang mengalami luka ringan akibat
tembakan gas air mata dari jumlah tersebut hanya tersisa tiga orang yang
masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto karena mengalami perih di bagian
mata.
Sedangkan dari pihak Polri, dua orang personel Brimob mengalami
luka ringan karena terjatuh di kawat berduri saat unimob yang digunakan
pendukung Prabowo berusaha menerobos ke Jalan Merdeka Barat.
Terkait insiden tersebut Kapolri menegaskan pihaknya baru
melakukan pengamanan dan pembubaran massa pada tahapan penembakan gas
air mata.
Dirinya membantah adanya peluru karet yang digunakan oleh
jajarannya. "Kalau disebutkan ada penembakan peluru karet itu tidak ada.
Kita baru menembakan gas air mata dan water canon," tuturnya.
Menurut dia, meski status siaga yang diturunkan menjadi dua,
namun pihaknya tetap menyiagakan personel yang bertugas untuk
pengamanan, termasuk pengamanan objek vital akan tetap dilakukan.
Para personel ini nantinya akan dikembalikan ke wilayah masing-masing hingga selambat-lambatnya Selasa (26/8) mendatang.
Mengenai pengamanan VVIP yang melekat di calon presiden dan
wakil presiden, tambah Kapolri, akan dilakukan pengembalian pada siang
ini di kantor KPU. Hal itu sesuai undang-undang dimana ketika pasangan
calon presiden dan wakil presiden terpilih ditetapkan maka VVIP yang
dilakukan oleh Polri ditarik kembali. (WDY)
Menko Polhukam: Situasi Keamanan Kondusif Jelang Pelantikan
Jumat, 22 Agustus 2014 14:21 WIB