Jakarta (Antara Bali) - Tim Transisi telah menyerahkan lima opsi
kelembagaan pemerintahan mendatang kepada Presiden Terpilih Joko Widodo
(Jokowi).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Tim Transisi Andi Wijayanto sesaat sebelum menemui Jokowi di kantornya di Balaikota, Jumat.
"Lima
opsi itu sekarang tinggal tergantung Pak Jokowi-JK akan memberikan
arahan lebih lanjut seperti apa, apakah nanti akan dipanggil lagi atau
sudah cukup buat Pak Jokowi untuk jadi bahan pertimbangan bagi mereka
untuk menentukan struktur kabinet ke depan yang diinginkan," kata Andi.
Andi menjelaskan, struktur kabinet yang diserahkannya bervariasi sesuai
dengan segala konsekuensi anggaran dan menghindari tumpang tindih
kebijakan yang ada.
Lima opsi kabinet itu, pertama status quo dengan 34 Kementerian, opsi
dua 27 Kementerian, opsi 3A 20 kementerian dan 3B 20 kementerian, opsi
empat 27 Kementerian serta opsi kelima menggabungkan opsi pertama dan
opsi keempat.
Kelima opsi itu, selain hasil rapat Tim Transisi,
juga merupakan masukan dari berbagai organisasi, kelompok masyarakat dan
akademisi seperti tim Universitas Andalas, Universitas Airlangga, UGM,
LIPI, Komnas Permenpuan, Relawan, Walhi dan Komnas HAM beri masukan soal
kriteria HAM.
Laporan lima opsi kabinet itu sudah termasuk opsi perampingan dan
pembentukan kementerian baru termasuk pembentukan Kementerian Kedaulatan
Pangan, Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Maritim.
"Yang saya ingat itu yang menonjol, selalu hampir muncul di semua opsi
adalah keinginan untuk memunculkan kementerian kedaulatan pangan,
kementerian ekonomi kreatif, maritim, dan hal-hal yang langsung terkait
dengan program revolusi mental. Apakah dia nanti mengerucut pada
kementerian kebudayaan. Ada beberapa hal menonjol lainnya misalnya
usulan tentang penguatan fungsi pengawasan kantor kepresidenan atau
badan pemerintahan negara yang menggabungkan pajak dan cukai," katanya.
Teknis peleburan kementerian, menurut Andi, akan sama seperti teknis pembentukan daerah baru hasil pemekaran suatu wilayah.
"Logika sederhananya, mirip-mirip kalau kita membentuk kabupaten aau
provinsi baru hasil pemekaran. Di masa SBY kementerian di 2009 tidak
sama plek dg kementerian 2004," katanya.
Dengan penyerahan lima opsi kabinet, tugas Tim Transisi usai sudah.
Saatnya bagi Jokowi menentukan menggunakan opsi yang paling baik yang
disarankan.
"Saya pikir sudah prerogatif Pak Jokowi untuk menentukan opsi mana yang ingin digunakan," kata Andi. (WDY)
Lima Opsi Kabinet Diserahkan pada Jokowi
Jumat, 29 Agustus 2014 15:06 WIB