London (Antara Bali) - Paduan Suara Paragita Universitas Indonesia
menjadi Juara kedua kategori paduan suara campur (mixed choir) dan
juara ketiga kategori paduan suara kelompok kecil (equal or mixed
choir vocal ensemble) dan kategori (historical period) di 62nd Guido
d'Arezzo International Polyphonic Competition di Arezzo, Italia
Dalam kompetisi yang sangat ketat tersebut Paduan Suara Paragita
Universitas Indonesia, merupakan satu-satunya kelompok Paduan Suara
dari kawasan Asia yang mengikuti 62nd Guido d'Arezzo International
Polyphonic Competition di Arezzo, Italia.
Pensosbud KBRI Roma, Nindarsari Utomo kepada Antara London, Selasa,
mengatakan kompetisi yang sangat bergengsi tersebut berlangsung dari
tanggal 28 sampai dengan 30 Agustus di Provinsi bagian utara Lazio.
Paragita UI dipimpin Ratna Kusumaningrum dikenal sebagai Aning Katamsi
yang juga penyanyi seriosa Indonesia dan Barkah Adji Kasyono melawan 15
paduan suara dari berbagai negara berasal dari Italia, Estonia,
Hungaria, Slovenia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Republik Czech, dan
Polandia.
Keberhasilan Paduan Suara Paragita Universitas Indonesia menjadi prestasi yang sangat membanggakan bagi Indonesia.
Selain itu, dalam rangka mempromosikan Indonesia, Paduan Suara UI juga
tampil di hadapan kurang lebih 200 penonton di Gereja Santa Agnese,
Roma, Italia, pada tanggal 1 September setelah sehari sebelumnya
mengunjungi KBRI Roma.
Paduan Suara Paragita Universitas Indonesia tampil di Gereja Santa
Agnese merupakan gereja yang terletak di pusat kota Roma, tepatnya di
Piazza Navona dan selalu dikunjungi oleh para turis dari berbagai
negara.
Duta Besar KBRI Roma, charge daffaires Kedutaan Besar Jerman, para Romo
dan Suster, masyarakat Indonesia dan Italia serta para turis yang
kebetulan mengunjungi gereja tersebut menyaksikan penampilan Paduan
Suara Paragita Universitas Indonesia
Kepiawaian dan kemampuan Paragita UI dalam menyanyikan berbagai macam
lagu dari berbagai bahasa mampu menyita perhatian semua penonton yang
hadir tersebut dari awal sampai selesai dalam gereja barok abad ke-17
yang dibangun pada tahun 1652 atas perintah Paus Innosentius X
(1574-1655).
Acara pertunjukan dibagi dua sesi dimana sesi pertama merupakan
pertunjukan berbagai lagu berbahasa Italia, Latin, dan Jerman dan sesi
kedua khusus menampilkan lagu-lagu Indonesia.
Sambutan tepuk tangan meriah penonton setelah Paduan Suara Paragita
Universitas Indonesia menyelesaikan satu demi satu lagu yang
ditampilkan.
Setelah menyelesaikan lima lagu tradisional Indonesia pada babak kedua
pertunjukan yang menampilkan lagu Soleram, Tak Tong-Tong, Gai Bintang,
Ahtoi Porosh, dan Tak Perlu Keliling Dunia, paduan suara Paragita
mendapatkan standing applaus sekitar lima menit dari semua penonton yang
hadir. (WDY)
Paduan Suara Paragita UI Juara Kedua dan Ketiga di Italia
Selasa, 2 September 2014 7:23 WIB