Jakarta (Antara Bali) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) menyatakan musim kemarau yang saat ini melanda di sejumlah
provinsi di Indonesia terlihat masih bersifat normal dan bukan keadaan
yang luar biasa.
"Ini kemarau masih normal dan masih diselingi dengan adanya curah
hujan walau sedikit," kata Kepala Bidang Informasi Iklim Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Evi Lutfiati, di Jakarta,
Senin.
Ia mengatakan musim kemarau yang terjadi di sejumlah daerah masih
bisa dikatakan normal karena hanya berlangsung empat hingga enam bulan
dan tidak berlangsung lama.
Bukan itu saja, dalam perjalanan musim kemarau kadang-kadang masih
terjadi hujan sehingga kekeringan pun tidak parah karena masyarakat bisa
mendapatkan air.
"Kemarau bisa dikatakan tidak normal apabila jangka waktunya di
atas tujuh bulan dan tidak diselingi dengan curah hujan," tuturnya.
Untuk sejumlah daerah di Indonesia yang mengalami musim kemarau di
antaranya Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali,
sebagian Jawa Tengah dan Aceh.
Sementara itu saat ditanya apakah kemarau yang terjadi merupakan
dampak dari fenomena alam El Nino, dia mengatakan hal ini bukan dampak
El Nino karena hingga saat ini fenomena tersebut belum ada di Indonesia.
"Tidak ada El Nino dan musim kemarau ini akan berakhir,
diperkirakan pada awal Okteber dan November sudah mulai turun hujan di
beberapa wilayah yang mengalami kekeringan akibat kemarau," tuturnya.
Musim Kemarau di Indonesia Masih Normal
Senin, 15 September 2014 15:31 WIB