Mataram (Antara Bali) - NR berusia 23 tahun, warga Dusun Kala Timur,
Desa Oo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara barat, tewas ditembak Tim Densus
88/Antiteror pada Sabtu (20/9) malam, saat proses penangkapan dirinya
karena diduga ikut terlibat dalam jaringan terorisme.
Kapolda NTB Brigjen Pol Sriyono di Mataram, Senin, mengungkapkan
bahwa pihak kepolisian sebelumnya sudah memberi peringatan agar
menyerahkan diri, namun NR hendak melemparkan bom yang ada ditangannya
kearah aparat.
"Supaya tidak memakan banyak korban, maka pihak kepolisian langsung
mengambil tindakan dengan menembak NR di tempat," ujarnya saat
diwawancarai wartawan di Polda NTB.
Sebenarnya Sriyono selaku Kapolda NTB menyayangkan tewasnya NR saat
proses penggerebekan tersebut. Menurutnya, NR hanyalah salah satu
korban yang terpengaruh paham gerakan radikal atau menyimpang dari
ajaran agama.
"NR hanya korban hasutan, seharusnya kita mampu melindungi dan
mencegah serta mengajaknya untuk keluar dari paham radikal itu,"
katanya.
Sebelumnya, NR menjadi sasaran penangkapan Tim Densus 88/Antiteror
karena ia diduga ikut terlibat dalam sindikat teroris di Indonesia.
"Menurut data Densus 88/Antiteror, NR diduga salah satu pelaku yang
terlibat dalam aksi teror di Poso," ujarnya.
Ia menambahkan, NR adalah salah satu target pengejaran Tim Densus
88/Antiteror. Dia diduga ikut terlibat dalam beberapa aksi teror di
Indonesia. "Selain di Poso, ia juga terlibat kasus teror di Dompu,"
ucapnya.
Saat ini jenazah NR telah ditempatkan di Rumah Sakit Bhayangkara
untuk di autopsi oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia bersama
dengan Tim autopsi dari Polda NTB.
Jenazah NR ditempatkan di RS Bhayangkara Mataram sejak Sabtu (20/9)
malam, setelah aksi penembakan di Desa Oo, Kabupaten Dompu. Jenazahnya
dibawa ke Mataram bersama dengan para pelaku yang tertangkap atas dugaan
keterlibatan dari sindikat teroris.
Menurut informasi, hanya jenazah NR yang ditempatkan di Mataram,
sedangkan terduga teroris lainnya telah diterbangkan menuju Mabes Polri
melalui Bandara Internasional Lombok untuk diperiksa lebih lanjut.
Ia berharap, belajar dari peristiwa itu, semoga tidak ada lagi
warga Indonesia, NTB khususnya, ikut terjaring dalam gerakan radikal
tersebut.
"Semoga tidak ada korban jiwa lagi, dan kita doakan agar terduga
teroris yang diamankan aparat dapat kembali ke ajaran yang benar,"
ucapnya. (WDY)
Densus 88 Tembak NR Saat Penggerebekan di Dompu
Senin, 22 September 2014 4:14 WIB