Yogyakarta (Antara Bali) - Universitas Gadjah Mada menyerahkan Buku
Putih yang membahas sejumlah isu krusial dalam pembangunan nasional
kepada Tim Transisi agar dapat bermanfaat bagi pemerintahan mendatang.
"Kami menganggap yang paling urgen adalah memberikan masukan kepada
pemerintahan terbaru. Kebetulan presiden terpilih (Joko Widodo) adalah
lulusan UGM," kata Rektor UGM Prof. Pratikno dalam pembukaan Kongres
Maritim Indonesia bertajuk "Mengukuhkan Kembali Kedaulatan Maritim" di
Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa.
Menurut Pratikno, pembuatan Buku Putih itu karena UGM ingin menyumbangkan masukan kepada bangsa terhadap beberapa isu strategis.
Pihak civitas akademika UGM, ujar dia, merasa punya potensi besar yang harus dikontribusikan untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Kami tidak ingin semata-mata memberikan dokumen tetapi bukti bahwa kita juga melakukannya," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor UGM Prof Dwikorita Karnawati mengungkapkan
bahwa Buku Putih bertajuk "Sapta Adicitta UGM" itu disusun oleh sebanyak
74 peneliti di kampus tersebut.
"Buku Putih Sapta Adicitta UGM yang terdiri atas tujuh buku putih
merupakan sintesis pemikiran civitas akademika UGM yg berkaitan dengan
simpul-simpul strategis pembangunan Indonesia," kata Dwikorita.
Buku Putih itu, ujar dia, untuk menyusun peta jalan pembangunan ekonomi
nasional yang berbasis pengembangan iptek yang beretika, berbudaya, dan
memperhatikan dampak lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sebagai contoh, buku pertama adalah mengenai empat prinsip etika untuk
meneguhkan kembali etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Buku Putih UGM itu diserahkan oleh Rektor UGM Prof Pratikno kepada
perwakilan dari Tim Transisi Jokowi-JK, Jaleswari Pramodhawardani. (WDY)
UGM Serahkan Buku Putih kepada Tim Transisi
Selasa, 23 September 2014 10:13 WIB