Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di
Jakarta, Kamis pagi melemah lima poin menjadi Rp12.018 dibanding posisi
sebelumnya Rp12.013 per dolar AS.
Analis Samuel Sekuritas Rangga
Cipta di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa mata uang rupiah melemah tipis
di tengah antisipasi pasar terhadap pengumuman kabinet RI periode
2014-2019 masih ditunggu pelaku pasar uang.
"Presiden dan Wakil Presiden RI menunda untuk mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya," katanya.
Ia
menambahkan bahwa tekanan nilai tukar rupiah juga seiring dengan
pelemahan yang terjadi pada pasar Surat Utang Negara (SUN) setelah
beberapa hari terakhir ini mengalami penguatan cukup signifikan.
"Hari
ini pelemahan rupiah dapat berpeluang berlanjut, kondisi itu juga bisa
didorong dari pelemahan mata uang lain terhadap dolar AS di pasar Asia,"
katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, membaiknya data Tiongkok
pada hari ini diharapkan dapat mencegah pelemahan nilai tukar rupiah
lebih dalam terhadap dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo
Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa data manufaktur Tiongkok
diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran investor atas kondisi
perekonomian terbesar ke dua dunia. Indeks manufaktur Tiongkok versi
HSBC mencapai level 50.4 untuk bulan Oktober; lebih tinggi dari prediksi
50.3.
"Dengan aktivitas manufaktur Tiongkok yang meningkat itu
maka dapat memberikan harapan membaiknya kinerja ekonominya di kuartal
keempat sehingga Indonesia yang merupakan salah satu mitra dagang
Tiongkok mendapat sentimen positif yang akhirnya dapat menjaga rupiah
bergerak stabil," katanya. (WDY)
Rupiah Kamis Pagi Melemah Menjadi Rp12.018
Kamis, 23 Oktober 2014 10:28 WIB