Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali melakukan operasi pasar di daerah Tabanan, 20 km barat Denpasar sebagai upaya mengantisipasi harga-harga keperluan bahan pokok seperti beras, gula pasir, telur ayam dan sebagainya.
"Kami menyiapkan dua ton beras kelas medium, gula pasir produksi dalam negeri selama tiga hari dalam pekan ini, ternyata mendapat sambutan antusias dari masyarakat," kata Kepala Bulog Devisi Regional Bali, Wayan Budita di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut akan dilanjutkan ke Kabupaten Gianyar dalam rangkaian menyambut hari pangan se-dunia pekan depan, tentu dengan harga yang terjangkau masyarakat Rp9.300 per kilogram sedangkan di pasaran rata-rata Rp10.000 per kg.
Pihaknya turun dalam operasi pasar tersebut bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat, sebagai upaya mengantisipasi, melonjaknya harga beras maupun keperluan masyarakat sehari-hari lainnya.
Produksi gabah atau beras dari petani di Bali dikhawatirkan akan berkurang dalam musim tanam tahun 2014 akibat iklim yang kurang menguntungkan, yakni kemarau panjang sehingga ada sejumlah petani tidak bisa turun tanam akibat tidak ada air irigasi.
Adanya alih fungsi lahan pertanian produktif di daerah ini untuk kegiatan pembangunan termasuk sarana pariwisata juga berdampak terhadap berkurangnya hasil produksi sektor pertanian tanaman pangan di daerah yang banyak dikunjungi turis asing.
Wayan Budita menambahkan, untuk mengantisipasi kondisi persediaan pangan di daerah ini, dan harga beras agar tetap terjangkau masyarakat, maka Bulog melakukan operasi pasar dan berdagang komoditas yang dikelola di depan kantor di kawasan Niti Mandala Renon Denpasar.
Pihaknya dalam kurun waktu 2014 hingga bulan Oktober, baru bisa membeli sebanyak 2.554 ton beras produksi petani Bali, jumlah tersebut jauh dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 5.000 ton dalam tahun ini.
Kecil jumlah pengadaan pangan dari petani setempat tidak perlu khawatir karena Bulog Bali menerima beras kiriman dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga kini memiliki 9.187 ton persediaan pangan nasional.
Jumlah beras itu bisa mencukupi untuk empat bulan ke depan dalam memenuhi permintaan masyarakat terutama terhadap pemenuhan program beras miskin (Raskin), keperluan TNI, dan persiapan menghadapi bencana alam di daerah ini, ujar Wayan Budita. (WDY)
Bulog Bali Lakukan Operasi Pasar
Sabtu, 25 Oktober 2014 12:10 WIB