Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menunjuk Rahmat Gobel
sebagai Menteri Perdagangan pada Kabinet Trisakti 2014-2019 di Istana
Merdeka Jakarta, Minggu.
Rahmat menggantikan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan
pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono 2009-2014.
Penunjukkan Rahmat sebagai Menteri Perdagangan sudah diduga
sebelumnya. Oleh Presiden Joko widodo ia dinilai seorang yang
berpengalaman untuk bidang perdagangan dan industri.
Saat ini, Rahmat menjabat Presiden Direktur PT. Panasonic Gobel Group yang sebelumnya bernama PT. Gobel International.
Mengutip berbagai sumber, Rahmat adalah anak kelima dari tujuh bersaudara yang lahir di Jakarta pada 3 September 1962.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana jurusan Ilmu Perdagangan Internasional di Universitas Chuo, Tokyo, Jepang pada 1987.
Suami dari Retno Damayanti dan ayah dari dua anak, yakni Nurfitria
Sekarwillis Kusumawardhani dan Mohammad Arif Gobel ini meraih gelar
Doktor Kehormatan dari Universitas Tokushoku, Tokyo, Jepang (2002).
Pada 2002, Aburizal Bakrie sempat mempercayai Rahmat untuk duduk
sebagai Ketua Kadin Indonesia Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan
Elektronika.
Selain itu, pada 2008, secara mengejutkan, ia pun dipercaya menjadi
mitra strategis Qatar Telecom (Qtel), saat perusahaan Timur Tengah ini
mengakuisisi saham PT. Indosat Tbk.
Rahmat Gobel dianugerahi
gelar Perekayasa Utama Kehormatan dalam Bidang Teknologi Manufaktur oleh
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Anak laki-laki tertua dari mendiang Thayeb Mohammad Gobel ini
pernah bergabung dengan sejumlah organisasi, di antaranya sebagai Wakil
Ketua Umum Kadin Bidang Industri, Teknologi, dan Maritim, Ketua Dewan
Pelindung Komite Ekonomi Jepang-Indonesia (IJEC), dan Ketua Gabungan
Elektronik (Gabel).
Rahmat juga menjadi Ketua Eksekutif
Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat), Ketua Perhimpunan
Alumni dari Jepang (Persada), Pelindung Yayasan Matsushita Gobel, dan
Pelindung Yayasan Anugrah Musik Indonesia.(WDY)
Rahmat Gobel Nakhodai Kementerian Perdagangan
Minggu, 26 Oktober 2014 19:46 WIB