Kupang (Antara Bali) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya bersama
Gubernur Maluku Said Assagaff berencana menemui Presiden RI Joko Widodo
untuk membahas pembagian hasil minyak dan gas Blok Masela.
"Saya
baru kembali dari Maluku pada Kamis (30/10) untuk menemui Gubernur
Maluku. Dalam waktu dekat kami akan bersama menemui Presiden Jokowi,"
kata Lebu Raya, di Kupang, Jumat, terkait perjuangan pemerintah NTT
untuk mendapat bagian dari eksplolasi minyak dan gas bumi di Blok
Masela.
Menurut dia, masyarakat NTT berhak memperoleh lima
persen dari hak partisipasi (participating interest) sebesar 10 persen,
terkait eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas) di Blok Masela itu.
Blok
Masela terletak 300 kilometer dari Saumlaki, ibu kota Pulau Yamdena,
provinsi Maluku, sedangkan dari NTT jaraknya 800 kilometer.
"Kami
berdua akan bertemu Presiden Joko Widodo dan Kementerian ESDM di
Jakarta untuk minta pertimbangan dan berharap pemerintah pusat setuju
hak partisipasi di blok itu dibagi dua," kata Lebu Raya.
Untuk
memperoleh hak participating interest, pemerintah daerah perlu
mengeluarkan dana cukup besar sebagai penyertaan modal. Dana penyertaan
modal tersebut harus mulai disertakan sejak eksplorasi hingga operasi
produksi.
Blok Masela direncanakan mulai berproduksi pada 2015
mendatang dengan volume 500-800 mmscfd (million metric standard cubic
feet per day).
Hasil studi menunjukkan blok Masela cukup
prospektif, akan dikelola selama 20 tahun. NTT juga minta logistic base
blok Masela dibangun di Pulau Alor, NTT, kata Lebu Raya. (WDY)
Gubernur NTT-Maluku Akan Temui Presiden Bahas Masela
Jumat, 31 Oktober 2014 15:25 WIB