Medan (Antara Bali) - Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Ibnu
Hajar mengatakan, tidak tepat jika dilakukan perubahan secara
menyeluruh terhadap kurikulum Pendidikan 2013.
"Jika kita
menunggu dirancang sebuah kurikulum pendidikan hingga sempurna, hal ini
adalah pekerjaan yang menyita energi dan dana cukup besar," katanya di
Medan, Rabu.
Hal tersebut dikatakan Rektor Unimed pada Diskusi
Publik Guru Ku Pahlawan Kita yang diselenggarakan Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) Unimed bekerja sama dengan Pengurus PWI Sumatera Utara.
Ibnu mengatakan, kesempurnaan sebuah kurikulum yang baru, dapat diketahui ketika sudah diimplementasikan di sekolah.
Sedangkan kurikulum tersebut, menurt dia, sudah dirancang dengan baik, diuji-coba dan dievaluasi.
"Persiapan kurikulum itu juga sudah cukup optimal," ujarnya.
Rektor mengatakan,pelaksanaan kurikulum 2013 secara poin-poinnya sudah disiapkan, baik perangkat mekanismenya.
Persoalannya sekarang bagaimana kesiapan masing-masing daerah untuk mengimplementasikannya di tiap-tiap sekolah.
Menurut dia, selama tahun 2013 hingga 2014, persiapan untuk guru terus dilakukan demi menyambut implementasi kurikulum 2013.
Salah
satu contoh keunggulan kurikulum 2013, seperti mengajarkan anak
tentang bunga, yaitu langsung dengan objeknya. Bukan hanya berdasarkan
teori saja yang diajarkan.
"Hal itu dilakukan, agar si anak
tadi bisa lebih peka terhadap bunga yang dihadirkan. Semisal, anak jadi
tau sosok bunga yang memiliki kelopak, tangkai dan lainnya," jelasnya.
Ibnu
menambahkan, kurikulum 2013 membuka jalan terhadap humanisasi.
Kurikulum ini memberi ruang yang leluasa bagi anak untuk menjawab rasa
ingin tahunya, keinginan untuk bekerja sama, dan kepedulian terhadap
sosial.
"Kurikulum tersebut juga mendoron cara pandang guru
terhadap pengajaran dan kultur pembelajaran berubah ke arah yang tepat.
Sekolah dipersiapkan untuk menjawab kebutuhan belajar anak," kata Rektor
Unimed. (MFD)
Rektor Unimed: Tidak Tepat Perubahan Kurikulum 2013
Kamis, 27 November 2014 10:11 WIB