Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Anies Baswedan mengatakan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam
Kurikulum 2013 banyak yang tidak selaras sehingga kurikulum akan
dievaluasi menyeluruh.
"Awalnya yang ingin dievaluasi hanya dokumen saja. Tapi ternyata
kompetensi inti dan kompetensi dasar banyak yang tidak pas," ujar
Mendikbud Anies di Jakarta, awal pekan ini.
Dia memberi salah satu contoh perpaduan dua kompetensi itu untuk
tingkat SMP, yakni "menunjukkan sifat disiplin dan bertanggung jawab
melalui ekspor impor yang menggunakan Bahasa Indonesia yang baik".
"Ini tidak nyambung. Seharusnya dibuat selaras," katanya.
Selain dalam penerapan kurikulum itu juga ada sekolah yang menerapkan pelajaran matematika selama empat jam.
Anies berpendapat hal itu terjadi karena tak ada perbaikan dalam
penyusunan kurikukum itu. Kurikulum 2013 seakan dipaksakan.
"Ini semua bukan kesalahan guru, tetapi pemerintah yang tidak menyiapkannya dengan baik," ujar dia.
Mendikbud menjelaskan bahwa pihaknya butuh waktu untuk menyelesaikan persoalan kurikulum itu.
"Kita perbaiki sampai selesai," ujar dia.
Disinggung mengenai penerapan kurikulum ganda, Anies membantah dan
mengatakan bahwa sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 hanya tiga
persen dari jumlah sekolah di Tanah Air.
"Jadi tidak benar kalau disebut menggunakan kurikulum ganda. Kalau
yang menerapkan Kurikulum 2013 itu separuh jumlah sekolah baru bisa
disebut sebagai penerapan ganda," kata dia. (WDY)
Mendikbud: Kompetensi Kurikulum 2013 Tidak Selaras
Kamis, 8 Januari 2015 14:33 WIB