Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Perindustrian mendukung pembentukan
modal ventura untuk menumbuhkan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam
mempermudah akses permodalan.
"Modal ventura memang alternatif
pembiayaan. Ini salah satu yang diharapkan hidup kembali. Kami sedang
mencari siapa figur yang memahami betul persoalan ini," ujar Sekretaris
Direktorat Jenderal IKM Busharmaidi di Jakarta, Jumat.
Busharmaidi
mengatakan, konsep modal ventura, yang menyertakan dana dari para
investor besar kepada IKM dengan pendampingan dan pembinaan, dinilai
baik untuk perkembangan IKM itu sendiri.
"Makanya kami ingin ini tumbuh, karena tidak hanya memberikan
permodalan, tapi investor juga punya kewajiban untuk jangka tertentu
masuk dalam manajemen IKM tersebut selama dua hingga tiga tahun,"
katanya.
Dalam hal ini, lanjutnya, para investor besar akan meninjau dan
mempelajari kondisi bisnis IKM tersebut, hingga akhirnya memutuskan
untuk menyertakan modal dan masuk dalam manajemennya.
Kemudian, lanjutnya, setelah pendampingan dan pembinaan dilakukan hingga
IKM tersebut semakin maju dan dinyatakan mapan, maka investor bisa
menarik kembali penyertaan modalnya dan keluar dari manajemen secara
perlahan.
Menurut Busharmaidi, untuk pembiayaan tahap awal, dibutuhkan dana
sekitar Rp50 miliar untuk mengakomodir kebutuhan IKM, di mana jumlah
permodalan yang akan diberikan tergantung pada skala usahanya.
Busharmaidi menambahkan, konsep modal ventura akan berbeda dengan Kredit
Usaha Rakyat (KUR), yang juga menjadi akses untuk mendapatkan modal
oleh para IKM, di mana modal ventura tidak membutuhkan jaminan apapun.
"Kalau KUR, IKM meminjam dan yang menjadi jaminan adalah pemerintah.
Tapi kalau modal ventura, itu tidak perlu jaminan," ujarnya.
Busharmaidi mengatakan, konsep modal ventura pernah digalakkan pada masa
kepemimpinan mantan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat, namun
rencananya terhenti karena figur yang ditunjuk sebagai Direktur Utama
lembaga pembiayaan tersebut meninggal dunia.
Ia berharap, modal ventura bisa kembali dibangun, agar IKM potensial di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk akses permodalan.
Diketahui, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) mengeluhkan
banyaknya pengusaha IKM berbasis ilmu pengetahuan dan industri kreatif
yang sulit mendapatkan akses pinjaman dari bank.
Hal tersebut terjadi karena para pengusaha IKM tersebut dianggap tidak memenuhi syarat dan ketentuan perbankan untuk meminjam.
Sehingga, HIPPI menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk
membangun sebuah lembaga pembiayaan khusus untuk IKM berupa modal
ventura. (WDY)
Kemenperin Dukung Pembentukan Modal Ventura Tumbuhkan IKM
Jumat, 23 Januari 2015 21:02 WIB