New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar
mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didukung data ekonomi yang
secara keseluruhan positif dan euro memperpanjang kerugiannya karena
program pelonggaran kuantitatif (QE) oleh Bank Sentral Eropa.
Di sisi ekonomi, penjualan "existing-home" (rumah yang sebelumnya
telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu
bulan atau dikenal juga dengan "home resales") bangkit kembali pada
Desember 2014 meskipun kondisi persediaan rendah, menurut National
Association of Realtors, Jumat, lapor Xinhua.
Total penjualan "existing-home" naik 2,4 persen ke tingkat tahunan
yang disesuaikan secara musiman 5,04 juta unit pada Desember dari revisi
turun 4,92 juta unit pada November.
Sementara itu, greenback terus melambung terhadap euro karena
pengumuman ECB pada Kamis (22/1), di mana bank sentral memutuskan untuk
memulai QE dengan membeli sekuritas publik dan swasta dengan jumlah
bulanan 60 miliar euro hingga September 2016 dalam upaya untuk mengatasi
inflasi rendah berkepanjangan di zona euro. Kurs euro/dolar menyentuh
1,1115 selama sesi, tingkat terendah sejak September 2003.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1248 dolar
dari 1,1378 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,5018 dolar dari 1,5014 dolar. Dolar Australia jatuh ke 0,7929 dolar
dari 0,8058 dolar.
Dolar AS dibeli 117,74 yen Jepang, lebih rendah dari 118,37 yen
dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8767 franc Swiss dari
0,8722 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2424 dolar Kanada dari 1,2367
dolar Kanada.(WDY)
Dolar Menguat di Tengah Data Positif dan Pelonggaran ECB
Sabtu, 24 Januari 2015 6:16 WIB