Jakarta (Antara Bali) - Enam pahlawan lingkungan pada Rabu meraih
penghargaan Kehati Award atas peran mereka dalam melestarikan
lingkungan.
Aziil
Anwar dari Majene, Sulawesi Barat, mendapat penghargaan Prakarsa Lestari Kehati atas usahanya dalam merehabilitasi mangrove di
desanya.
Penghargaan kategori Pendorong Lestari Kehati diberikan kepada Januminro dari Palangkaraya,
Kalimantan Tengah, yang membuat model pengelolaan hutan gambut berbasis
hak milik.
Lalu ada Achmad Subagio dari Jember, Jawa
Timur, yang menerima penghargaan Cipta Lestari Kehati karena upayanya mengelola sumber pangan lokal di lahan-lahan marjinal.
Sementara Agustinus Sasundu dari Kepulauan Sangihe,
Sulawesi Utara, mendapat penghargaan Citra Lestari Kehati atas usahanya memanfaatkan bambu untuk alat musik tradisional.
Penghargaan
juga diberikan kepada kelompok dan perusahaan. Kelompok Studi
Ekosistem Manggrove Teluk Awur (KESEMAT) dari Semarang, Jawa Tengah,
mendapat penghargaan Tunas Lestari Kehati atas usahanya melakukan
kampanye dan konservasi mangrove di Teluk Awur, Jepara.
CV Arum
Ayu dari Tangerang
Selatan, Jawa Barat, menerima penghargaan Peduli Lestari Kehati untuk
keseriusan mereka dalam mempromosikan pangan lokal melalui
produk-produk makanannya.
Ketua Dewan Juri Kehati Award Eko Baroto mengatakan penilaian
penerima penghargaan cukup sulit dan melewati perdebatan panjang.
"Jadi kami membuat beberapa kriteria, seperti orisinilitas dan
dampaknya," kata Eko yang juga peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
Kehati Award sudah diberikan sejak 2000 dan sebanyak 29 orang telah menerima penghargaan tersebut. (WDY)
Enam Pahlawan Lingkungan Raih Kehati Award
Rabu, 28 Januari 2015 20:42 WIB