Jakarta (Antara Bali) - Sebanyak 800 prajurit TNI yang tergabung dalam
Satuan Tugas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/United Nations Mission In Darfur (Unamid) dikirim ke daerah konflik, Darfur, Sudan sebagai pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Sebanyak 800 prajurit ini, terdiri dari 650 TNI Angkatan Darat,
100 TNI Angkatan Laut dan 50 TNI Angkatan Udara," kata Panglima TNI
Jenderal TNI Moeldoko, saat memberangkatkan Pasukan Unamid itu, di Mabes
TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Panglima TNI yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan,
mengatakan, memperhatikan resolusi PBB 1769 tahun 2007 diputuskan bahwa
Unamid memiliki mandat dan kewenangan untuk mengambil tindakan yang
diperlukan dalam pengerahan pasukan sesuai kemampuannya, untuk
melindungi personel, fasilitas, instalasi dan peralatan, dan untuk
menjamin keamanan, serta kebebasan bergerak personel sendiri dan
lembaga-lembaga kemanusiaan.
Namun pada sisi lain, Unamid
memiliki kewenangan mencegah gangguan dan ancaman bersenjata, disamping
delapan tugas lain terkait dengan pengerahan kekuatan, termasuk
pengamanan perbatasan Sudan dengan Chad dan Pepublik Afrika Tengah.
Hal itu penting untuk dikuasai oleh dansatgas dan staf, guna memberikan pemahaman terhadap standing operation procedure dan rule of engagement, yang berlaku pada misi Unamid.
"Untuk itu, saya perintahkan kepada Dansatgas dan seluruh staf
serta para prajurit sekalian, untuk memahami mandat dan misi Unamid,
yang menjadi kebijakan Dewan Keamanan PBB," kata Panglima TNI.
Batalyon
Komposit Konga XXXV/A merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang
dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, dan akan
melaksanakan tugas selama satu tahun. Sementara itu, kendaraan taktis yang dilibatkan dalam
mendukung Satgas tersebut yaitu 24 Panser ANOA 6x6, 30 Trukdan 34 Jeep. (WDY)
800 Prajurit TNI Dikirim ke Darfur
Rabu, 18 Februari 2015 12:01 WIB