Bantul (Antara Bali) - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Azis
Hidayat mengaku heran dengan tingginya harga beras di pasaran saat ini
karena produksi panen komoditas tersebut mencukupi kebutuhan.
"Pak Menteri sudah menurunkan tim dalam rangka panen padi dan
ternyata hasilnya bagus, berarti tidak ada alasan harga beras mahal,
karena produksinya cukup," katanya usai menghadiri panen raya padi di
Bulak Kalipakel, Desa Donotirto, Kabupaten Bantul, DIY, Kamis.
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya juga belum mengetahui
penyebab mahalnya harga beras di pasaran, karena menurutnya sebelumnya
harga beras kenaikannya tidak setinggi ini, namun harapannya harga beras
segera turun.
"Ini dalam sejarah harga beras sampai Rp10.500/kilogram, makanya
kita mengimbau mudah-mudahan harga beras segera turun, karena sebetulnya
produksi (padi) kita sudah cukup," katanya.
Untuk mengatasi permasalahan tingginya harga pangan ini, menurut
dia, tim dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah membentuk tim
audit untuk mengecek ketersediaan stok beras baik di gudang Bulog maupun
stok di masing-masing daerah.
"Memang manajemen stok ini harus ditingkatkan, karena kalau memang
kita ingin tahu berapa sih stok beras nasional kita, harus dilakukan
audit stok, dan berapa sih stok di rumah tangga dan gudang beras maupun
Bulog," katanya.
"Karena ini masalah pangan, maka kepada para pihak kita imbau
bersama-sama berkomitmen agar harga beras tidak memberatkan konsumen,
apalagi di tingkat petani harganya stabil sekitar Rp4.500/kilogram,"
katanya. (WDY)
Irjen Kementan Heran Harga Beras Mahal
Kamis, 5 Maret 2015 15:03 WIB