New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama
lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor memperkirakan
laporan penggajian non pertanian pada Jumat akan menunjukkan perbaikan
pasar tenaga kerja AS.
Kemungkinan data pekerjaan positif memicu spekulasi pasar bahwa
Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya tahun ini. Indeks dolar,
yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,43 persen
menjadi 96,373 pada akhir perdagangan, tingkat tertinggi sejak
September 2003, lapor Xinhua.
Di sisi ekonomi AS, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman
klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 28 Februari meningkat
7.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya menjadi 320.000, melebihi
konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis.
Departemen Perdagangan melaporkan pada Kamis bahwa pesanan baru
untuk barang-barang manufaktur pada Januari turun 0,2 persen, turun
selama enam bulan berturut-turut.
Selain itu, euro turun terhadap dolar AS ke tingkat terendah dalam
hampir 12 tahun setelah Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis mengumumkan
bahwa program pelonggaran kuantitatif 1,1 triliun euro akan dimulai pada
9 Maret.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1027 dolar
dari 1,1074 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi
1,5238 dolar dari 1,5261 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7774
dolar dari 0,7820 dolar. Dolar AS dibeli 120,16 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,71 yen
pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9747 franc Swiss
dari 0,9629 franc Swiss, dan naik ke 1,2508 dolar Kanada dari 1,2414
dolar Kanada.(WDY)
Ekspektasi Perbaikan Pasar Tenaga Kerja AS Dorong Dolar
Jumat, 6 Maret 2015 8:55 WIB