Denpasar (Antara Bali) Konsumen Amerika Serikat (AS) menjadi peminat fanatik seni kerajinan Bali, karena sebagian besar aneka barang perabotan rumah tangga yang dibuat antik diekspor memasuki pasar negeri Paman Sam tersebut.
"Persaingan aneka barang perabotan rumah tangga cukup ketat, namun berkat kreativitas perajin masih banyak matadagangan yang dibuat antik memasuki pasaran AS," kata Mudita, eksportir berbagai jenis furniture di Gianyar Kamis.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, aneka barang perabotan rumah tangga buatan Bali hampir 20 persen memasuki pasar AS, sekitar 13 persen ke Eropa untuk memenuhi permintaan konsumen Italia, Inggris, Belanda, Spanyol dan Perancis.
Begitu pula berbagai barang seni berbahan baku kayu dan dibuat jenis antik hampir 26 persen devisanya diraih dari konsumen AS, menyusul dari Hongkong delapan persen, Italia 5,45 persen dan sisanya tersebar ke kawasan Asia lainnya.
Mudita menambahkan, pengusaha furniture negara tetangga gencar mengisi aneka barang serupa ke pasaran ekspor, tetapi perajin memproduksi barang yang memiliki pangsa pasar khusus, sehingga konsumen AS merupakan pembeli tertinggi. Perolehan devisa aneka kerajinan dan nonmigas Bali lainnya selama Januari-Februari 2015 bernilai 79 juta dolar AS, sebanyak 17 juta dolar diantaranya hasil perdagangan ke Amerika, menyusul Jepang 7,3 juta dan Singapura 6,9 juta dolar.
Ia berkeyakinan bahwa, perajin Bali yang dinilai kreatif dibidang memadukan seni tradisional dengan yang berkembang di negara konsumen, maka barang jenis antik produksi dari Pulau Dewata akan tetap laku ke pasar ekspor. Hal itu terbukti masih ada pesanan yang diterima pengusaha dan perajin Bali terhadap permintaan di tengah krisis keungan global, kondisi itu menunjukkan furniture asal Bali masih memiliki peminat fanatik di negeri Paman Sam tersebut. (WDY)
AS Peminat Panatik Kerajinan Bali
Kamis, 23 April 2015 11:38 WIB