Jakarta (Antara Bali) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan ada dua
hal penting yang belum dicapai oleh bangsa ini yang sebenarnya menjadi
konsensus dan terdapat dalam Pancasila.
"Ada kesepakatan yang
belum dicapai, yaitu kemakmuran, memajukan kesejahteraan bangsa,
pemerataan, keadilan dan pro rakyat. Ini janji yang harus dipenuhi dan
diselesaikan secara ekonomi Pancasila," kata Zulkifli Hasan saat
menerima kunjungan Pengurus Pusat Badan Koordinasi Mubalig Indonesia
(Bakomubin) yang dipimpin Ketua Umumnya, Ali Mochtar Ngabalin di ruang
kerja, Gedung MPR RI, Jakarta, Jumat.
"Kedua, kita kalah terus
karena tidak mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau kita fokus untuk
mencerdaskan, maka akan timbul kesejahteraan," katanya.
Oleh
karena itu, ia meminta pemerintah dan semua elemen masyarakat termasuk
Bokumubin untuk terus menyuarakan konsensus yang terdapat dalam
Pancasila dan UUD 45. "Kalau dua konsensus ini terus disuarakan,
saya kira akan dapat respon yang baik. Pemimpin langgar bila janji
kebangsaan itu tidak terpenuhi," kata Zulkifli.
Zulkifli juga
menyinggung lunturnya nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
Ia menceritakan, ketika pemerintah daerah diminta mengadakan lomba
cerdas cermat tentang Pancasila, jawaban yang diterima sungguh tak
mengenakkan. "Soal Pancasila, sejak 98, kita mulai kehilangan
jati diri. Misalnya disuruh mengadakan cerdas cermat, Pemda jawab itu
urusan MPR," katanya.
Dia mengemukakan, MPR akan membangun
Sekolah Konstitusi bagi calon pemimpin. "Mereka kita didik selama 2
minggu untuk pahami konsensus kebangsaan, seperti Lemhanas lah,"
katanya.
Terkait permintaan Ketua Umum Bakomubin, Ali Mochtar
Ngabalin agar Ketua MPR RI membuka Munas Bakomubin tahun depan di NTB,
dirinya bersedia. "Saya mau dan bersedia membuka Munas Bakomubin di NTB," demikian Zulkifli. (WDY)
Ketua MPR RI : Ada Konsensus Bangsa yang Belum Tercapai
Jumat, 26 Juni 2015 16:17 WIB