New
York (Antara Bali/Xinhua) - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada
Selasa (Rabu pagi WIB), karena situasi utang Yunani memburuk dengan
gagal bayar (default) pada pembayaran angsuran pinjaman kepada Dana
Moneter Internasional (IMF) semakin dekat.
Mata uang bersama euro
berada di bawah tekanan ketika Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis
mengatakan Selasa pagi bahwa Athena tidak akan membayar angsuran
pinjaman IMF yang jatuh tempo Selasa, 30 Juni. Euro merosot hampir 0,8
persen terhadap greenback dan diperdagangkan pada 1,1144 pada akhir
perdagangan.
Kantor Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras
kemudian mengatakan bahwa pemerintah Yunani mengusulkan kesepakatan
utang dua tahun dengan Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) dalam upaya
menit terakhir untuk mencegah gagal bayar dan kemungkinan keluar dari
zona euro (Grexit).
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam
sebelum dana talangan (bailout) Yunani yang sedang berlangsung akan
berakhir pada Selasa di tengah malam, di tengah meningkatnya
kekhawatiran atas situasi keuangan Yunani yang mengerikan.
Di
sisi ekonomi AS, kelompok riset Conference Board yang berbasis di New
York pada Selasa mengatakan dalam survei bulanannya bahwa kepercayaan
konsumen AS terus naik pada Juni. Indeks Keyakinan Konsumen Conference
Board naik dari 94,6 pada Mei menjadi 101,4 pada Juni, jauh di atas
konsensus pasar 97,4.
Pada akhir perdagangan di New York, euro
jatuh menjadi 1,1144 dolar dari 1,1248 dolar di sesi sebelumnya, dan
pound Inggris merosot ke 1,5731 dolar dari 1,5736 dolar di sesi
sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7714 dolar dari 0,7703 dolar.
Dolar
AS dibeli 122,33 yen Jepang, lebih rendah dari 122,46 yen pada sesi
sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9349 franc Swiss dari 0,9264 franc Swiss,
dan melonjak menjadi 1,2494 dolar Kanada dari 1,2370 dolar Kanada.
(WDY)
Dolar AS Menguat Terhadap Euro di Tengah Kekhawatiran Yunani
Rabu, 1 Juli 2015 8:11 WIB