Negara (Antara Bali) - Sekolah di Kabupaten Jembrana dianggap belum maksimal dalam memerangi penularan virus HIV/AIDS, karena kelompok pelajar di bidang tersebut kurang diberdayakan.
"Sebenarnya hampir di setiap sekolah ada kelompok pelajar peduli AIDS, tapi hanya segelintir yang aktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, MKes, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, seharusnya pelajar yang mendapatkan bimbingan dan pengetahuan tentang virus tersebut, menjadi kader yang meneruskan informasi seputar HIV/AIDS kepada teman-temannya.
Hal tidak dilakukan, menurutnya, karena dorongan dari pihak sekolah kurang maksimal, sehingga kebanyakan kelompok pelajar peduli HIV/AIDS hanya sekedar tempelan saja.
"Ada beberapa sekolah yang memang kelompok pelajarny aktif, seperti di SMA Negeri 2 Negara dan SMP Negeri 1 Negara, yang akan mewakili Kabupaten Jembrana dalam lomba siswa peduli AIDS tingkat provinsi. Tapi kebanyakan sekolah lainnya kurang aktif," ujarnya.
Meski demikian, ia mengaku, lewat Komisi Penanggulangan AIDS yang ada di daerah, pihaknya menjadwalkan rutin turun ke sekolah-sekolah memberikan penyuluhan bahaya penularan virus tersebut.
Menurutnya, pelajar atau remaja termasuk potensial tertular virus ini, jika tidak hati-hati dalam pergaulan, sehingga terjebak hubungan bebas.
Di sisi lain, sejak tahun 2005 jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana yang terdata mencapai 607 orang, dengan banyak diantaranya sudah meninggal dunia.
"Itu merupakan data kumulatif dari tahun 2005 hingga bulan Juli 2015 ini. Kalau dalam rentang waktu bulan Januari hingga Juli 2015, jumlah penderita bertambah 51 orang," katanya.
Dari jumlah tersebut, ia mengatakan, penderita dengan usia 31 hingga 40 tahun mendominasi, disusul usia 21 hingga 30 tahun.(GBI)
Sekolah Belum Maksimal Perangi AIDS
Kamis, 27 Agustus 2015 18:13 WIB