Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat internasional terutama yang dekat dengan Bali berkurang datang berliburan, karena ada keraguan akibat peristiwa alam, yakni adanya sebaran abu vulkanik Gunung Raung hingga ke Pulau Dewata.
"Turis asal Australia, Malaysia, Thailand dan Singapura mulai berkurang yang datang dalam acara liburannya selama Juli lalu, diperkirakan khawatir bisa terjebak setelah di Bali dan tidak bisa pulang tepat waktu," kata Pengamat Pariwisata I Dewa Nyoman Putra di Denpasar Jumat.
Ia menyatakan, turis Australia yang biasanya paling ramai datang ke Bali setiap bulannya, pada Juli lalu tampak berkurang dari sebanyak 94.664 orang selama Juni 2015 menjadi hanya 81.456 orang bulan berikutnya, namun jumlah itu masih yang terbanyak ke sini.
Masyarakat Australia disamping khawatir akan bencana alam tersebut juga tampaknya terpropokasi dengan hubungan politik kedua negara bertetangga ini kurang harmonis belakangan ini akibat adanya hukuman mati bagi warga Negara Australia yang terlibat narkoba di Bali.
Putra mengatakan, sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali bahwa kedatangan masyarakat Australia ke Bali selama Januari-Juli 2015 sebanyak 567.546 orang atau bertambah hanya 4,91 persen jika dibandingkan perioda sama 2014 mencapai 541.008 orang.
Namun demikian turis negeri Kangguru itu masih menempati peringkat tertinggi dengan mememiliki peran 24,81 persen dari seluruh kunjungan turis asing ke Bali yang mencapai 2,2 juta orang dalam perioda tujuh bulan I-2015.
Putra menambahkan, negara tetangga lainnya yang masyarakatnya melorot ke Bali adalah Singapura berkurang hingga 20,41 persen dari sebanyak 104.921 orang Januari-Juli 2014 menjadi hanya 83.511 orang perioda sama 2015.
Menyusul pelancong asal Malaysia hanya datang sebanyak 110.965 orang selama Januari-Juli 2015 melorot 11,35 persen dari periode sama 2014 mencapai 125.173 orang dan Thailand berkurang dari 18.377 orang menjadi hanya 17.585 orang Januari-Juli 2015.
Dunia pariwisata sudah dapat dipastikan terganggu terutama terhadap transportasi udara, karena pengusaha penerbangan tidak mau mengambil risiko, sehingga banyak penerbangan dari luar ke Bali dan sebaliknya dibatalkan.
"Tetapi semua itu sifatnya sementara, mudah-mudahan kondisi itu sudah normal kembali seperti dalam kadaan sekarang," kata Putra sambil menyebutkan bahwa turis asing ke Bali dalam tujuh bulan I-2015 ada kenaikan 10.09 persen dari dua juta orang menjadi 2,2 juta orang. (APP)
Turis Negara Tetangga Berkurang Ke Bali
Jumat, 28 Agustus 2015 9:32 WIB