Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada pada Selasa (Rabu pagi
WIB), didorong dolar AS yang menunjukkan pelemahan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 7,3
dolar AS, atau 0,64 persen, menjadi menetap di 1.139,80 dolar AS per
ounce, lapor Xinhua.
Indeks dolar AS turun 0,56 menjadi 95,39 pada pukul 18.05 GMT.
Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika
dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur
dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Emas berada di bawah tekanan tambahan karena laporan yang dirilis
oleh Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks pembelian
menajer (PMI) datang lebih rendah dari perkiraan 51,1. Analis mengatakan
ini adalah tingkat pertumbuhan paling lambat untuk sektor manufaktur
sejak Mei 2013.
Analis percaya bahwa kenaikan harga emas hanya bersifat sementara
dan selama bahwa kenaikan suku bunga AS menjadi lebih mungkin, emas akan
tetap di bawah tekanan.
Perak untuk pengiriman Desember naik 3,4 sen, atau 0,23 persen,
menjadi ditutup pada 14,62 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman
Oktober turun 2,1 dolar AS, atau 0,21 persen, menjadi ditutup pada
1.008,40 dolar AS per ounce. (WDY)
Emas Naik Didorong oleh Pelemahan Dolar AS
Rabu, 2 September 2015 8:11 WIB