Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah sebesar 83 poin menjadi
Rp14.457 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp14.374 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, mengatakan bahwa
mata uang rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS menyusul eforia
penundaan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed fund rate)
cenderung mulai mereda.
"Penundaan kenaikan suku bunga acuan AS sempat mengangkat nilai
tukar rupiah, namun hanya dalam jangka pendek. Masih adanya harapan bank
sentral AS (the Fed) untuk menaikan suku bunga pada tahun ini kembali
mendorong dolar AS bergerak ke area positif," katanya.
Menurut dia, dolar AS akan tetap berada pada tren penguatan hingga
menjelang pertemuan The Fed atau Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)
berikutnya pada 27-28 Oktober mendatang.
"Sentimen penundaan kenaikan suku bunga acuan AS pada rapat FOMC
September lalu kembali menjadi kekhawatiran di pasar keuangan
negara-negara berkembang," katanya.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan
bahwa akibat kebijakan the Fed yang menunda kenaikan suku bunga acuannya
kembali membuat ketidakpastian pelaku pasar di negara berkembang
termasuk di Indonesia.
"Belum adanya kepastian waktu dari bank sentral AS untuk
merealisasikan kebijakannya maka tren nilai tukar rupiah masih berada
dalam area negatif," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin
(21/9) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp14.451
dibandingkan sebelumnya di posisi Rp14.463 per dolar AS.(WDY)
Rupiah Senin Sore Melemah Menjadi Rp14.457
Senin, 21 September 2015 18:09 WIB