Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menegaskan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) lahir dari rakyat dan harus menegaskan jati dirinya
sebagai Tentara Rakyat.
"Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari rahim rakyat. Panglima
Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah
ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang
mengandung, merawat, dan membesarkan TNI," kata Presiden Joko Widodo
ketika memberikan sambutan pada Upacara Peringatan 70 tahun TNI, di
Cilegon, Senin.
Tim Komunikasi Presiden, Ary Dwipayana dalam keterangan yang
diterima ANTARA di Jakarta, Senin mengatakan atas dasar pemikiran itu,
maka Presiden menegaskan TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara
rakyat.
Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak
boleh menyakiti hati rakyat. TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat
serta harus selalu bersama-sama rakyat.
"Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara," ujar Presiden.
Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat,
kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh
bangsa-bangsa lain di dunia.
"Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir jati diri sebagi tentara pejuang," ucap Presiden.
Sebagai tentara pejuang, kata Presiden, TNI harus memiliki daya
juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Peringatan hari ulangtahun TNI ke-70 yang diselenggarakan di Cilegon
tersebut dihadiri juga oleh Ibu Negara Iriana, para menteri kabinet
kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin
Haiti, para Kepala Staf Angkatan dan juga pejabat lainnya.
Upacara itu disemarakkan dengan berbagai penampilan anggota TNI dan juga alutsista TNI. (WDY)
Presiden Jokowi Tegaskan TNI adalah Tentara Rakyat
Senin, 5 Oktober 2015 12:46 WIB