New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama
lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data ekonomi suram negara
itu menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang
utama, turun 0,66 persen menjadi 95,467 pada akhir perdagangan, lapor
Xinhua.
Defisit perdagangan internasional AS dalam barang dan jasa naik
menjadi 48,3 miliar dolar AS pada Agustus dari revisi 41,8 miliar dolar
AS pada Juli, Departemen Perdagangan melaporkan Selasa.
Perkiraan terbaru mencatat pertumbuhan terbesar dalam defisit
perdagangan AS dalam lima bulan terakhir, melemparkan keraguan pada
prospek kenaikan suku bunga The Fed tahun ini.
Data ketenagakerjaan lemah yang dirilis minggu lalu menambahkan
kekhawatiran. Departemen Tenaga Kerja pada Jumat mengumumkan bahwa total
gaji pekerja non pertanian AS meningkat 142.000 pada September, jauh di
bawah konsensus pasar 203.000.
Penghasilan rata-rata per jam untuk semua karyawan pada daftar gai
non pertanian swasta pada September turun satu persen menjadi 25,09
dolar AS, juga gagal memenuhi perkiraan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1273 dolar
AS dari 1,1180 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,5232 dolar AS dari 1,5150 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia
naik menjadi 0,7153 dolar AS dari 0,7094 dolar.
Dolar AS dibeli 120,27 yen Jepang, lebih rendah dari 120,47 yen
pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,9670 franc Swiss dari 0,9758
franc Swiss dan turun menjadi 1,3035 dolar Kanada dari 1,3083 dolar
Kanada. (WDY)
Dolar Melemah karena Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Meredup
Rabu, 7 Oktober 2015 7:22 WIB