Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat tipis sebesar tiga poin
menjadi Rp13.739 dibandingkan pada Kamis (26/11) sore pada posisi
Rp13.742 per dolar AS.
"Mata uang dolar AS masih cukup solid di tengah memuncaknya harapan
kenaikan suku bunga pada bulan yang sama sehingga laju mata uang rupiah
cenderung terbatas," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston
Tjendra di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa terbatasnya laju mata uang domestik juga
dikarenakan hari libur "Thanksgiving" di Amerika Serikat, situasi itu
memicu aktivitas perdagangan di negara berkembang bergerak lesu. Di
tengah situasi itu para pelaku pasar cenderung enggan memasuki pasar
dengan posisi besar.
"Di pasar keuangan Asia termasuk Indonesia, fluktuasinya cenderung
bergerak rendah di awal sesi perdagangan di tengah masih berlangsungnya
hari libur Thanksgiving, kemungkinan pasar komoditas seperti emas dan
minyak juga akan bergerak terbatas," katanya.
Ia menambahkan bahwa pada pasar Eropa, situasinya masih cenderung
negatif karena sentimen pelonggaran moneter lebih lanjut dari bank
sentral Eropa (ECB).
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa
ramainya pembicaraan mengenai kemungkinan ECB akan melanjutkan stimulus
secara agresif, memicu melemahnya mata uang euro.
"Perbedaan kebijakan moneter yang diterapkan antara ECB dan bank
sentral AS (The Fed) membuat dolar AS akan bergerak solid, pelaku pasar
akan cenderung memilih dolar AS sebagai aset safe haven," katanya.(WDY)
Rupiah Jumat Menguat Rp13.739 per Dolar
Jumat, 27 November 2015 11:59 WIB