New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar
mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menurunkan
harapan kenaikan suku bunga sebelum pertengahan tahun, menyusul
pernyataan-pernyataan "dovish" para pejabat Federal Reserve baru-baru
ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama,
turun 0,28 persen menjadi 93,973 pada akhir perdagangan.
Dengan tidak adanya data penting yang keluar pada Senin, para
investor masih mencerna komentar-komentar terbaru dari para pembuat
kebijakan bank sentral AS.
Kepala Cabang Fed New York, William Dudley mengatakan pada Jumat
bahwa pendekatan hati-hati dan bertahap untuk kenaikan suku bunga adalah
tepat, mengutip risiko-risiko terhadap perekonomian AS tetap miring ke
sisi negatifnya.
Kata-kata Dudley menggemakan risalah pertemuan The Fed terbaru,
menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada semester
pertama tahun ini.
Menurut risalah dari pertemuan kebijakan moneter Fed Maret yang
dirilis pada Rabu, "banyak peserta mengungkapkan pandangan bahwa situasi
ekonomi dan keuangan global masih menimbulkan risiko-risiko negatif
yang cukup besar."
"Banyak indikasi bahwa risiko global meningkat dan kemampuan
asimetris kebijakan moneter untuk menanggapi mereka dijamin hati-hati,"
risalah menyatakan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1409 dolar dari
1,1396 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,4247 dolar dari 1,4115 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7610 dolar
dari 0,7551 dolar.
Dolar dibeli 107,97 yen Jepang, lebih rendah dari 108,37 yen di sesi
sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9542 franc Swiss dari 0,9541 franc
Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2897 dolar Kanada dari 1,2995 dolar
Kanada, demikian Xinhua.(WDY)
Dolar Melemah Tertekan Penurunan Harapan Kenaikan Suku Bunga
Selasa, 12 April 2016 8:35 WIB