Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta naik dua poin menjadi Rp13.197 per dolar AS pada Selasa pagi.
"Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS di tengah harga minyak
dunia yang masih stabil dengan kecenderungan naik. Harga minyak yang
stabil cukup berpengaruh positif terhadap mata uang komoditas, salah
satunya rupiah," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston
Tjendra.
Harga minyak mentah jenis WTI pagi ini menguat 0,75 persen menjadi 42,96 dolar AS per barel dan minyak mentah Brent menguat 0,70 persen di posisi 44,36 dolar AS.
Ia menambahkan data sektor perumahan di Amerika Serikat yang
melemah menambah sentimen positif bagi mata uang di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, mendorongnya naik terhadap dolar AS.
Penjualan
rumah baru di AS turun 1,5 persen pada bulan lalu ke tingkat tahunan
yang disesuaikan secara musiman 511.000 unit, Departemen Perdagangan AS
mengatakan Senin. Perkiraan terbaru ini lebih rendah dari konsensus
pasar untuk 522.000 unit.
Data-data ekonomi yang melemah diproyeksikan menahan bank sentral Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga acuannya.
"The Fed dijadwalkan untuk mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya terutama mengenai suku bunga pada pekan ini," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan data ekonomi
Amerika Serikat yang buruk gagal mengonfirmasi spekulasi harapan
kenaikan suku bunga Amerika Serikat.
"Sentimen yang kurang mendukung bagi dolar AS berpeluang mendorong
penguatan rupiah lebih tinggi, apalagi sentimen dari dalam negeri juga
cukup positif menyusul akan dirilisnya data inflasi April 2016 serta
pertumbuhan kuartal I 2016," katanya. (WDY)
Kurs Rupiah Naik Menjadi Rp13.197 per Dolar AS
Selasa, 26 April 2016 12:12 WIB