Chicago (Antara Bali) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB),
tertekan oleh penguatan dolar AS dan aksi ambil untung.
Menurut
Xinhua, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun empat
dolar AS, atau 0,31 persen, menjadi menetap di 1.291,80 dolar AS per
ounce.
Emas berada di bawah tekanan karena indeks dolar AS naik terhadap
sebagian besar mata uang utama pada Selasa. Indeks adalah ukuran dari
dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika
dolar naik maka harga emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur
dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Para analis juga mengatakan bahwa sebagian dana-dana mulai melakukan
ambil untung mereka pada Selasa pagi, setelah harga emas menguat selama
enam hari perdagangan berturut-turut, mengerahkan tekanan tambahan pada
harga emas berjangka.
Pedagang sedang menunggu rilis laporan ketenagakerjaan ADP
(Automated Data Processing) dan laporan perdagangan internasional, yang
keduanya akan keluar pada Rabu.
Sementara itu, laporan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada
Kamis, dan laporan ketenagakerjaan bulanan besar akan diumumkan pada
Jumat.
Perak untuk pengiriman Juli turun 18,30 sen, atau 1,03 persen,
menjadi ditutup pada 17,499 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Juli, turun 14,80 dolar AS, atau 1,36 persen, menjadi ditutup
pada 1.071,60 dolar AS per ounce.(WDY)
Harga Emas Berjangka Turun Tertekan Penguatan Dolar AS
Rabu, 4 Mei 2016 8:03 WIB