Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta Senin pagi menguat tipis sebesar delapan poin menjadi
Rp13.599 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.607 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjedra di Jakarta,
Senin mengatakan, laju mata uang rupiah hanya menguat tipis terhadap
dolar AS, tertahan oleh komentar pejabat The Fed mengenai potensi
kebijakan kenaikan suku bunga AS masih cukup kuat.
"Potensi dolar AS untuk kembali bergerak menguat cukup terbuka
terhadap mayoritas mata uang utama dunia, karena kesempatan untuk
menaikkan suku bunga AS masih kuat," katanya.
Ia menambahkan bahwa potensi pembalikan arah dolar AS juga sejalan
dengan pembicaraan tentang pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC)
pada April lalu masih akan menjadi pedoman untuk ekspektasi kenaikan
suku bunga AS. Di sisi lain, aktivitas ekonomi AS juga relatif masih
baik.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa
pergerakan nilai tukar rupiah masih rentan menyusul harga minyak mentah
dunia serta ketidakpastian kebijakan pengampunan pajak atau "tax
amnesty".
"Daya tahan rupiah terhadap dolar AS masih rentan di tengah sentimen fundamental yang belum mendukung," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS
yang ditargetkan pada Juni 2016 juga masih menjadi salah satu faktor
penahan bagi rupiah untuk menguat lebih tinggi terhadap dolar AS. (WDY)
Rupiah Senin Menguat Menjadi Rp13.599 per Dolar
Senin, 23 Mei 2016 13:20 WIB