Medan (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut)
mencatat adanya motif seseorang berinial IAH untuk membunuh pastor dalam
kasus teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan dr Mansyur
Medan, Minggu.
"Jadi, motifnya ada seseorang yang berusaha membunuh pastor," kata
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Nur Falah.
Usai berdialog dengan sejumlah saksi, ia mengatakan bahwa IAH (18)
berpura-pura masuk dan ikut kebaktian di Gereja Stasi Santo Yosep.
Ketika pastor Albret S. Pandiangan akan memberikan kotbah, pelaku
mengejarnya hingga ke mimbar gereja. IAH berupaya melukai pastor
tersebut dengan pisau yang dibawanya, tetapi hanya terkena di bagian
tangan.
Pelaku juga membawa sebuah tas yang berisi benda yang diduga bom,
tetapi tidak meledak. Tas tersebut hanya mengeluarkan api dan asap.
Kemudian, IAH dikejar jemaat dan diamankan. Setelah itu, sejumlah
jemaat gereja tersebut menghubungi pihak kepolisian yang menurunkan tim
penjinak bahan peledak dari Satuan Brimob Polda Sumut.
Pihak kepolisian masih terus mempelajari dan mendalami motif pelaku
sehingga berupaya menyerang pastor di gereja katolik tersebut.
"Masih diselidiki, memang ada kabel, tetapi belum bisa dikonfirmasi
karena masih dalam penyelidikan," demikian Kombes Nur Falah.(WDY)
Teror di Gereja Santo Yosep Bermotif Pembunuhan Pastor
Minggu, 28 Agustus 2016 15:39 WIB