Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB),
karena data ekonomi AS yang lebih kuat memberikan tekanan terhadap logam
mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun empat
dolar AS, atau 0,32 persen, menjadi menetap di 1.263,70 dolar AS per
ounce, lapor Xinhua.
Emas berada di bawah tekanan setelah laporan oleh Markit Economics
menunjukkan indeks pembelian manajer (PMI) untuk sektor manufaktur
meningkat ke tingkat 53,2, ukuran yang jauh lebih baik dari yang
diperkirakan, menunjukkan akselerasi tajam dalam pertumbuhan selama
Oktober.
Para analis mencatat input berada pada tingkat terkuat dalam dua
tahun terakhir. Ini mendorong paranvestor menjauh dari aset-aset "safe
haven" logam mulia beralih ke aset-aset yang lebih menguntungkan seperti
dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,15 persen menjadi 98,81 pada pukul 18.15 GMT.
Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika
dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan
dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Federal Reserve Chicago menunjukkan
indeks aktivitas nasional meningkat dari negatif 0,72 menjadi ke
tingkat negatif 0,14, yang para analis catat berada di atas perkiraan,
dan menunjukkan penguatan di bidang manufaktur dan pertambangan.
Para pedagang juga mencatat peningkatan dalam lapangan kerja, yang
dapat memberikan amunisi lebih lanjut bagi Federal Reserve AS untuk
menaikkan suku bunga acuannya.
Investor percaya bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50
ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CMEGroup,
probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke
0,75 adalah pada sembilan persen untuk pertemuan November 2016, dan 74
persen pada pertemuan Desember 2016.
Para pedagang juga sedang menunggu laporan kepercayaan konsumen dan
Indeks Manufaktur Federal Reserve Richmond yang akan dirilis pada
Selasa, laporan perdagangan internasional dalam barang dan laporan
penjualan rumah baru pada Rabu (26/10), laporan pesanan barang tahan
lama dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis (27/10), dan laporan
produk domestik bruto pada Jumat (28/10).
Perak untuk pengiriman Desember naik 11,1 sen, atau 0,63 persen,
menjadi ditutup pada 17,604 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Januari 2017 naik 6,8 dolar AS, atau 0,73 persen, menjadi
ditutup pada 939,10 dolar AS per ounce. (WDY)
Emas Turun Tertekan Penguatan Data Ekonomi AS
Selasa, 25 Oktober 2016 7:59 WIB