Indonesia jajaki kerjasama dengan Suriname di bidang peternakan

Indonesia jajaki kerjasama dengan Suriname di bidang peternakan

Indonesia jajaki kerjasama dengan Suriname di bidang peternakan. (Antara)

Paramaribo, Suriname (Antara) - Pemerintah RI tengah menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Suriname dalam bidang peternakan, dengan fasilitasi pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB) melalui proyek Reverse Linkage.

Penjajakan kerjasama di bidang inseminasi buatan pada hewan ternak tersebut ditandai dengan pelaksanaan kegiatan diagnostic program yang berlangsung sejak 21 April hingga 1 Mei 2017. Dalam kaitan ini, delegasi Indonesia dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan Kementerian Pertanian berkunjung ke Suriname untuk melakukan peninjauan lapangan dan studi kelayakan (feasibility study) pelaksanaan proyek Reverse Linkage.

Dalam rangka diagnostic program, delegasi Indonesia bertemu dengan Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan Suriname, Suresh Algoe, yang menyampaikan dukungan atas kerjasama konkret Indonesia dengan Suriname dalam berbagai teknologi pembangunan, pengetahuan dan produksi yang dibutuhkan, terlebih mengingat adanya hubungan khusus secara budaya antara Indonesia dan Suriname.

Selanjutnya, rombongan melakukan workshop yang dihadiri pihak pemerintah dan swasta pelaku industri peternakan di Suriname, untuk berbagi keahlian dan keberhasilan Indonesia dalam bidang peternakan dan inseminasi buatan, serta untuk memperoleh informasi kebutuhan Suriname dan peluang-peluang yang dapat dikerjasamakan.

Pada kunjungan tersebut, delegasi Indonesia juga berkesempatan untuk melakukan peninjauan lapangan ke peternakan-peternakan di Suriname, salah satunya ke daerah Rust and Werk di mana 99% penduduk dan pekerja di sana merupakan masyarakat keturunan Jawa.

Dengan jumlah penduduk yang sedikit yaitu sekitar 550 ribu jiwa dan luas wilayah yang besar, Suriname memiliki banyak potensi untuk pengembangan bidang peternakan. Kekurangan mereka antara lain masih kurangnya tenaga ahli serta infrastruktur inseminasi buatan, sehingga tingkat keberhasilan inseminasi buatan masih tergolong rendah.

Duta Besar RI untuk Suriname, Dominicus Supratikto, menyambut baik dilaksanakannya diagnostic program yang merupakan langkah awal proyek Reverse Linkage. Hasil diagnostic dari delegasi Indonesia akan menjadi tolok ukur kelayakan pelaksanaan proyek tersebut ke depannya.

Lebih lanjut, Dubes Supratikto mengharapkan bahwa proyek inseminasi buatan ini akan mendorong kerjasama ekonomi Indonesia dan Suriname yang selama ini lebih diwarnai kerjasama kultural sehingga nantinya akan terbuka peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan Indonesia di Suriname dan lebih luas lagi di negara-negara kawasan Karibia.

Informasi lebih lanjut, hubungi:
Bibid Kuslandinu
Third Secretary for Social and Cultural Affairs
Embassy of the Republic of Indonesia
Van Brussellaan 3, Uitvlugt, Paramaribo
Tel: (+597) 431230, 431171, 439577
Fax: 498234

Pewarta : prwire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2017