Indonesia Re segera bersinergi dengan Admedika untuk mengembangkan industri asuransi kesehatan di Indonesia

Jakarta, 22 Juni 2017 (Antara) -- Indonesia Re sebagai perusahaan reasuransi terbesar di Indonesia kembali melakukan gebrakan. Kali ini mereka menggandeng Admedika sebagai salah satu penyedia jasa Third Party Administration (TPA) terbesar di Indonesia dalam bentuk kerjasama yang menguntungkan.

Kehadiran Admedika selama ini sangat membantu mempermudah pelayanan klaim medical insurance baik rawat inap maupun rawat jalan, yaitu hanya dengan menggesek kartu di rumah sakit atau klinik rekanan provider dan tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali.

Division Head Life Reinsurance Underwriting & CEM Division Indonesia Re Radix Yunanto mengatakan bentuk sinergi antara Indonesia Re dengan Admedika adalah bersama-sama melakukan beberapa experience study atas klaim-klaim asuransi kesehatan yang terjadi selama ini. Output-nya adalah nantinya akan dibuat morbidity table yang dapat digunakan oleh industri dalam menetukan tarif premi asuransi.  Selain itu juga untuk deteksi dini dan bila  memungkinkan mencegah terjadinya klaim fraud di bidang medical insurance. "Jadi saling bertukar pengalaman dan informasi dalam menangani klaim, khususnya medical insurance, kemudian mengolahnya sehingga muncul output yang bermanfaat bagi industri asuransi kesehatan," katanya, kemarin.

Menurut Radix, selain beberapa output diatas, tujuan melakukan kerjasama ini adalah diharapkan dapat membuat embrio terbentuknya Data Informasi Nasabah asuransi yang "nakal", semacam BI Checking di Perbankan.  Sehingga nantinya akan ada early warning alert kepada perusahaan penyedia jasa asuransi kesehatan supaya tidak menerima calon tertanggung yang berpotensi melakukan fraud.  "Saat ini klaim asuransi kesehatan yang diduga fraud, baik nilai maupun jumlahnya cukup banyak", katanya.

Dengan begitu maka tidak akan ada lagi orang yang mencari keuntungan dari asuransi. Di satu sisi perusahaan asuransi juga tidak mengalami kebobolan karena harus membiayai semua biaya pengobatan dari oknum yang mencari keuntungan tersebut.   "Jadi ini bisa mengurangi fraud maupun anti-seleksi", katanya.
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2017